Rabu, 22 Mei 2013

PERKEMBANGAN DIPLOMATIK INDONESIA-BRAZIL DALAM BEBERAPA ASPEK

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Pada acara Gala Dinner dan Pagelaran Budaya dalam rangka memperingati 55 tahun hubungan Indonesia-Brazil. Disebutkan bahwa selama 55 tahun, hubungan diplomatik Indonesia dan Brasil telah berkembang sangat kuat. Indonesia-Brasil. Hal ini dimungkinkan karena kedua negara memiliki banyak kesamaan. Indonesia dan Brasil tidak saja sebagai negara demokrasi besar, tapi kedua negara ini juga memiliki sejarah persahabatan yang panjang. kesamaan lain antara Brasil dan Indonesia adalah sama-sama memiliki keberagaman etnis dan kultur penduduknya. Indonesia memiliki Bhinneka Tunggal atau persatuan dalam perbedaan (unity in diversity). "Bhinneka tunggal ika juga dirasakan di negara Brazil.
Hubungan bilateral antara Indonesia-Brazil sejatinya telah terjalin dengan cukup baik sejak abad 19 tepatnya sekitar Maret 1953. Ditinjau dari kesamaan lain, Brazil dan Indonesia sama-sama memiliki penduduk dengan angka cukup tinggi. Yakni Brazil sebagai negara dengan penduduk terbanyak di Amerika Selatan dengan total 192,272,890 pada perhitungan tahun 2009, sedangkan Indonesia merupakan negara 3 besar dengan penduduk terbanyak di Asia, yakni sekitar Perkiraan 19 Juni 2009, 230.472.833. Dari sisi lain, kedua negara ini, memiliki sumber daya alam yang cukup melimpah. Brazil dikenal sebagai pengekspor kopi terbesar di dunia dan juga pengekspor peralatan transportasi, bijih besi, kedelai, sepatu dan kendaraan bermotor. Mitra dagang Brazil yang utama adalah Amerika Serikat, China, Argentina, Belanda dan Jerman. Namun Brazil memiliki hubungan kerja sama baik dengan negara-negara ASEAN, terutama Indonesia. Indonesia dan Brazil memiliki banyak potensi untuk saling bekerja sama dan memajukan negara masing-masing ditambah dengan Indonesia digemari turis Brasil, terutama mereka yang hobi olahraga diving .




BAB II
ISI

TINJAUAN
INDONESIA
BRASIL
Arti Nama
Wilayah kepulauan Hindia
Jenis kayu local khas Brasil
Motto
Bhineka Tunggal Ika (walaupun berbeda-beda tetap satu jua)
Ordem e Progresso (Orde dan Kemajuan)
Luas Wilayah
            1,904,569 km2
8,514,877 km²
Jumlah Penduduk
Perkiraan 19 Juni 2009 , 230.472.833
192,272,890 (2009 est.)
Iklim
Tropis
Tropis
Presiden
Menlu
Susilo Bambang Yudhoyono

Luiz Inácio Lula da Silva
Celso Amorim
Merdeka
17 Agustus 1945
7 September 1822
Mata Uang
Rupiah (Rp) US$ 1 = Rp. 9000,-
Real (BRL) US$ 1 = 1.81 reals
Ekspor
pertanian dan perkebunan seperti karet alam, Crude Palm Oil (CPO), kakao, dan minyak sawit
Peralatan transportasi, bijih besi, kedelai, sepatu, kopi, kendaraan bermotor
Impor
Ekstrak minyak kacang kedelai, tembakau dan gula; pertambangan seperti bijih besi; bahan-bahan mentah seperti bubur kertas (pulp) dan kapas; bahan-bahan kimia seperti soda dan sulfat; produk-produk manufaktur seperti turbo jet, tube inox dan mesin untuk pabrik selulose.
Mesin-mesin, peralatan elektrik dan transportasi, produk kimia, minyak, suku cadang mesin, elektronik

KERJA SAMA ANTAR KEDUA NEGARA

EKONOMI DAN PERDAGANGAN
Pemerintah Brazil menawarkan program percepatan kerjasama bilateral dibidang perdagangan dengan Indonesia sampai 3% dari total perdagangan global kedua negara. Duta Besar Brazil untuk Indonesia Edmundo Sussumu Fujita mengatakan sampai saat ini porsi ekspor Brazil ke Indonesia dari total ekspor negara itu keseluruh dunia hanya sekitar 0,43%, dan porsi impor dari Indonesia hanya 0,65%. Sementara itu, Brazil hanya mencakup 0,69% dari total ekspor Indonesia, dan 0,92% dari total impor nasional. Kerjasama perdagangan Indonesia dan Brazil dari impor dan ekspor masih di bawah 1% dari total perdagangan kedua negara di dunia. Jadi kami menilai dapat dinaikkan sampai 2% sampai 3%.[1]
Trend volume perdagangan kedua negara dalam kurun waktu 2004-2008 meningkat sebesar 32,1%, dimana posisi minus berada di pihak Indonesia. Volume perdagangan tahun 2008 sebesar US$ 2.368.091 (Indonesia minus US$ 382,6 juta). Krisis ekonomi dunia tahun 2009 mempengaruhi volume perdagangan kedua negara dalam kurun waktu Januari-Oktober 2009 sebesar -18,47% dibandingkan periode yang sama tahun 2008 . Neraca perdagangan periode Januari-Oktober 2009 sebesar US$ 1.589.334 (Indonesia minus US$ 191, 3 juta).
1.              Perdagangan total RI-Brasil selama tahun 2006-2008 rata-rata tumbuh sebesar 33,57% per tahun. Ekspor Indonesia pada periode 2004-2008 mencatat pertumbuhan rata-rata sebesar 38,49% per tahun. Sedangkan impor Indonesia tercatat tumbuh rata-rata sebesar 30,83% per tahun. Produk-produk ekspor utama dari Indonesia ke Brasil adalah komoditi pertanian dan perkebunan seperti karet alam, Crude Palm Oil (CPO), kakao, dan minyak sawit; produk-produk manufaktur seperti benang poliester, suku cadang sepeda motor, traktor, kendaraan motor, peralatan pengolahan data otomatis, kertas dan produk kertas dan peralatan mesin elektronik. Produk impor utama Indonesia dari Brasil adalah komoditi pertanian seperti ekstrak minyak kacang kedelai, tembakau dan gula; pertambangan seperti bijih besi; bahan-bahan mentah seperti bubur kertas (pulp) dan kapas; bahan-bahan kimia seperti soda dan sulfat; produk-produk manufaktur seperti turbo jet, tube inox dan mesin untuk pabrik selulose.
2.              Volume perdagangan kedua negara meliputi setengah dari total volume perdagangan Indonesia dengan kawasan Amerika Selatan dan Karibia. Total volume perdagangan Indonesia - Brasil tahun 2007 berjumlah US$ 1.587.413.710, yang terdiri dari ekspor sebesar US$ 893.977.708 dan impor sebesar US$ 693.436.002. Sementara total volume perdagangan tahun 2008 meningkat menjadi US$ 2.252.668.195, yang terdiri dari ekspor sebesar US$ 1.109.606.051 dan impor sebesar US$ 1.143.062.144. Dengan demikian Indonesia kembali mengalami defisit sebesar US$ 33.456.093. Berikut tabel perkembangan ekspor Indonesia sejak tahun 2003 –2009 (Juni):

Neraca Perdagangan Indonesia – Brasil
Tahun 2003 - 2009 (dalam US$)

Tahun

Ekspor


Impor

Saldo
Volume
2003
318.379,6
322.769,0
- 4.369,4
641.148,5
2004
329.832,1
442.007,1
+ 112.175,0
771.839,2
2005
402.604,3
454.375,4
- 51.771,0
856.979,7
2006
626.135,6
515.146,5
+ 110.989,0
1.141.282,1
2007
786.353,3
686.731,5
+ 99.621,7
1.473.084,8
2008
992.699,7
1.375.391,3
- 382.691,6
2.368.089,6
2009
888.403,3
1.086.960,6
- 198.557,3
1.975.363,8

 4. Jika melihat perkembangan perdagangan Indonesia - Brasil terutama perkembangan ekspor Indonesia, dapat disimpulkan bahwa selama kurun waktu 6 tahun terakhir ekspor Indonesia ke Brasil telah meningkat menjadi lebih dari 300%, yaitu dari US$ 318 juta pada tahun 2003 menjadi lebih dari US$ 1 milyar pada tahun 2008. Untuk meningkatkan hubungan perdagangan tersebut, Menteri Perdagangan RI Mari Elka Pangestu dan rombongan pada tanggal 31 Juli – 2 Agustus 2008 telah melakukan kunjungan kerja ke Brasil. Selama kunjungan Menteri Perdagangan melakukan pertemuan dengan Menteri Perdagangan dan Industri dan Menteri Luar Negeri Brasil, serta membuka Forum Bisnis antara pebisnis dari kedua negara.

5.     Beberapa hal pokok yang dibahas pada pertemuan adalah bidang-bidang kerjasama yang akan dimasukkan ke dalam Kemitraan Strategis, peningkatan perdagangan beberapa komoditi prioritas seperti kelapa sawit, kedelai, bijih besi, karet, coklat dan barang-barang manufaktur seperti suku cadang kendaraan, tekstil dan garmen. Selain itu Menteri Luar Negeri kedua negara pada tanggal 25 Agustus 2007 di Brasilia telah pula menandatangani pembentukan Komisi Bersama Indonesia – Brasil. Sidang ke-1 Komisi Bersama direncanakan akan dilaksanakan pada tanggal 15 – 16 Oktober 2009 di Brasilia, Brasil.

6.     Sementara itu untuk membantu upaya penetrasi pasar Brasil, Indonesia pada tahun 2005 Indonesia mendirikan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) di São Paulo. ITPC diharapkan akan dapat bersinergi dengan Camara de Comercio Indonesia – Brasil (Kamar Dagang Indonesia – Brasil) di São Paulo yang telah terbentuk sejak tanggal 29 November 2001.

7.     Upaya lain yang dilakukan adalah Direktorat Amerika Selatan dan Karibia bekerjasama dengan KBRI Brasilia, ITPC São Paulo, dan KADIN São Paulo pada tanggal 4-5 Oktober 2007 telah mengadakan Pertemuan Bisnis (Business Meeting) antara eksportir Indonesia dan importir Brasil di São Paulo, Brasil. Sebelumnya pada tanggal 17 – 19 Mei 2004 di Rio de Janeiro telah diselenggarakan Pekan Promosi Terpadu Indonesia yang meliputi kegiatan pameran produk ekspor Indonesia, pertemuan bisnis “one-on-one” antara pengusaha Indonesia dan pengusaha setempat, seminar mengenai hubungan bilateral Indonesia – Brasil, dan pergelaran budaya Indonesia.
8.     Sebagai tindak lanjut upaya promosi potensi Indonesia, KBRI Brasilia bekerjasama dengan Direktorat Amerika Selatan dan Karibia pada tanggal 19-20 November 2009 telah menyelenggarakan Festival Indonesia di kota Rio de Janeiro. Pada kesempatan tersebut akan ditampilkan tim kesenian dan peragaan busana batik dengan sasaran membidik segmen masyarakat kelas menengah. Selain kerjasama di bidang ekonomi, hubungan Indonesia dan Brazil harus lebih ditingkatkan terutama di bidang pertahanan dan energi, karena baik Indonesia ataupun Brazil merupakan negara dengan jumlah penduduk yang. Persahabatan kedua negara sudah terjalin sejak lama dan hubungan baik ini harus terus dilakukan dan ditingkatkan. Indonesia dan Brazil merupakan negara besar dengan jumlah populasi yang beraneka ragam, oleh karena itu “kami sangat menjunjung tinggi pluralisme”. MPR baru saja mengadakan Sidang Paripurna dengan agenda pengesahan tata tertib dan kode etik MPR, selain itu, MPR juga terus mensosialisasikan empat pilar yang dijadikan pedoman dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara, yaitu Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika”.[2]

Walaupun Indonesia mempunyai jumlah penduduk yang padat dan mayoritas beragama Islam, tetapi Indonesia tetap menjunjung tinggi nilai-nilai Pluralisme.[3] Selain itu baik Indonesia maupun Brazil merupakan negara anggota G-20 yang terus melakukan kerjasama di bidang ekonomi.

Taufiq pun berharap agar Indonesia dan Brazil terus meningkatkan kerjasama di bidang pertahanan dan energi, karena masalah pertahanan dan energi sangat penting ujar Taufiq. Contohnya dalam bidang pertahanan adalah penjualan pesawat terbang yang bagus dan murah karena Indonesia adalah negara besar yang harus memiliki pertahanan yang bagus dan itu harus didukung oleh berbagai peralatan yang canggih. Dan juga di bidang energi dan migas kedua belah negara harus terus meningkatkan kerjasamanya tandas Taufiq.

Menanggapi pernyataan Taufiq, Manuel sangat setuju untuk meningkatkan kerjasama di berbagai bidang, dan juga Manuel mengundang kepada Pimpinan MPR untuk dapat berkunjung ke Brazil. Taufiq pun mengungkapkan rasa terima kasih atas undangannya dan berjanji untuk mengusahakan kunjungannya ke Brazil.

Kendala untuk meningkatan hubungan perdagangan
Kendala utama yang menjadi penyebab lambatnya upaya perkembangan peningkatan perdagangan antar kedua negara tropis ini adalah ongkos transportasi, tarif masuk, pajak yang tinggi (mencapai 45-120% dari nilai CIF/Cost Insurance Freight), tuduhan praktek dumping, penerapan safeguard measures dan sistem kuota. Demi peningkatan  hubungan perdagangan antara kedua negara ini, Indonesia harus menyusun strategi yang tepat dengan menggandeng seluruh pakar-pakar dalam bidang ini terkait dalam rangka mengatasi hambatan-hambatan perdagangan yang ada selama ini. 
Kedua negara ini sebenarnya telah memiliki Persetujuan Perdagangan yang ditandatangani di Brasilia pada tanggal 24 September 1996 oleh Menteri Perdagangan RI, Tungky Ariwibowo dan Menteri Perdagangan Brasil, Fransisco Dornelles. Persetujuan ini telah diratifikasi oleh Kongres Brasil pada tanggal 23 Agustus 2001. Sedangkan Indonesia belum meratifikasi Persetujuan tersebut karena menginginkan adanya Persetujuan baru menggantikan yang ada, dengan menambah klausula yaitu perlindungan HAKI sesuai TRIP’s Agreement sebagai anggota WTO.

POLITIK
Walaupun kedua negara tersebut memiliki kesamaan wilayah yang luas dan juga jumlah penduduk yang cukup padat, keduanya ternyata memiliki pandangan dalam berbagai isu regional dan multilateral, usaha penegakan demokrasi dan HAM. Indonesia dinilai oleh Brazil sebagai negara yang sudah tidak diragukan lagi peranannya bagi stabilitas kawasan Asia Tenggara dan kawasan Asia Pasifik. Sejalan dengan politik luar negeri yang tidak mencampuri urusan dalam negeri negara lain, Pemerintah Brazil mendukung integritas wilayah NKRI dan langkah-langkah reformasi yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia dalam pemajuan HAM dan demokrasi.

INVESTASI
            Investasi Indonesia di Brasil melalui pembangunan pabrik rokok Djarum di Bahia, Brasil merupakan realisasi kerjasama antara PT Djarum Indonesia dengan Golden Leaf Tobacco, Ltd. (GLT) Dalam kerangka kerjasama tersebut, GLT berkewajiban untuk membayar biaya lisensi yang jumlahnya dihitung total dari penjualan rokok yang dipasarkan secara eksklusif untuk wilayah Brasil dan Amerika Latin. Sementara, PT Djarum akan menjual kepada GLT mesin-mesin pembuat rokok kretek dan memasok bahan baku serta memberikan supervisi mengenai pembuatan rokok sigaret kretek mesin. Pendirian pabrik rokok PT Jarum yang selesai dibangun pada bulan April 2002 itu merupakan salah satu langkah positif dalam memperkenalkan produk Indonesia serta menambah devisa negara. Sementara investasi Indonesia lainnya di Brasil adalah di bidang kehutanan (Pulp) dan poliester (PT Pulp).


PERTANIAN
Pemerintah Brasil sebagai salah satu negara yang mengembangkan sektor pertanian dengan baik disamping sektor industri lainnya. Saat ini telah terdapat Nota Kesepahaman (MoU) kerjasama di bidang Pertanian yang ditandatangani oleh Menteri Pertanian kedua negara di Brasilia tanggal 18 November 2008 pada saat kunjungan Presiden RI ke Brasil. Sebelumnya Menteri Pertanian kedua negara pada tanggal 16 Maret 2007 di Jakarta telah pula menandatangani pembentukan Komite Konsultasi di bidang Pertanian (Consultative Committee on Agriculture/CCA) sekaligus melakukan pertemuan pertamanya. Pembentukan CCA ini tidak terlepas dari upaya Brasil untuk mengekspor daging sapinya ke Indonesia, namun hal ini masih terhambat oleh isu Penyakit Mulut dan Kaki (PMK) yang ditengarai masih terdapat di wilayah Selatan Brasil.

 SOSIAL DAN BUDAYA
Untuk memajukan kerjasama sosial budaya, termasuk di bidang pendidikan, kedua negara telah memiliki perjanjian yang ditandatangani tanggal 12 Juli 2008 di Jakarta. Bidang-bidang kerjasama yang tercakup dalam perjanjian antara lain meliputi misi pertukaran pengajar, peneliti dan siswa; proyek penelitian bersama untuk mengembangkan sumber daya manusia di universitas; pertukaran dokumen dan publikasi dari hasil penelitian bersama; bantuan teknis bagi pengembangan dan pelatihan pengajar; dan sebagainya.
Indonesia telah beberapa kali mengirimkan misi kesenian ke Brasil untuk mengadakan pertunjukan di beberapa kota. Pada kesempatan kunjungan Presiden RI ke Brasil dan dalam rangka peringatan hubungan bilateral RI-Brasil ke-55, pada tanggal 19 November 2008 di kota Rio de Janeiro telah diadakan Gala Dinner yang menampilkan tim kesenian Indonesia. Pada tanggal 19-20 November 2009, KBRI Brasilia dan Direktorat Jenderal Amerika dan Eropa menampilkan tim kesenian dan peragaan busana batik untuk mengisi acara Festival Indonesia di kota Rio de Janeiro.



D. Beberapa Persetujuan Kerjasama yang dihasilkan:

1.         Nota Kesepahaman antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Federasi Brasil mengenai Pembentukan Konsultasi Bilateral (Brasilia, 18 September 1996)
2.         Persetujuan Perdagangan antara Pemerintah RI dan Pemerintah Republik Federasi Brasil (Brasilia, 18 September 1996)
3.         MoU antara Banco de Brasil dengan Bank Indonesia (Brasilia, 15 Juli 1997)
4.         Nota Kesepahaman antara Departemen Pertanian RI dan Kementerian Pertanian, Peternakan dan Pangan Brasil mengenai Pembentukan Komite Konsultasi Pertanian (Jakarta, 16 Maret 2007)
5.         Nota Kesepahaman Pembentukan Komisi Bersama (Brasilia, 24 Agustus 2007)
6.         Nota Kesepahaman Kerjasama di bidang Pendidikan antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Pemerintah Brasil ( Jakarta, 12 Juli 2008)
7.         Protocol of Intent tentang Kerjasama Teknik di bidang Teknik Produksi Bio Etanol antara Pemerintah RI dengan Pemerintah Brasil (Jakarta, 12 Juli 2008)
8.         Persetujuan Bebas Visa bagi Pemegang Paspor Diplomatik dan Dinas antara Pemerintah RI-Brasil (Jakarta, 12 Juli 2008)
9.         Deklarasi Strategic Partnership RI-Brasil (Brasilia, 18 November 2008)
10.    MoU Kerjasama Energi dan Pertambangan antara Pemerintah RI-Brasil (Brasilia, 18 November 2008)
11.    MoU dibidang Pertanian antara Pemerintah RI dan Pemerintah Brasil (Brasilia, 14 November 2008)
12.    MoU Kerjasama Pemberantasan Kemiskinan (Brasilia, 18 November 2008)

Kesimpulan

Selama 57 tahun hubungan Indonesia telah berkembang dan terjalin baik. Hal ini dimungkinkan karena kedua negara memiliki banyak kesamaan. Indonesia dan Brasil tidak saja sebagai negara demokrasi besar, tapi kedua negara ini juga memiliki sejarah persahabatan yang panjang. Kedua negara ini, memiliki sumber daya alam yang cukup melimpah. Dari segi Ekonomi dan Perdagangan kerjasama perdagangan Indonesia dan Brazil dari impor dan ekspor masih di bawah 1% dari total perdagangan kedua negara di dunia. Jadi kami menilai dapat dinaikkan sampai 2% sampai 3%. Namun dalam aspek ini, terdapat kendala utama, yakni lambatnya upaya perkembangan peningkatan perdagangan antar kedua negara tropis ini adalah ongkos transportasi, tarif masuk, pajak yang tinggi (mencapai 45-120% dari nilai CIF/Cost Insurance Freight), tuduhan praktek dumping, penerapan safeguard measures dan sistem kuota. Dari segi politik, Pemerintah Brazil mendukung integritas wilayah NKRI dan langkah-langkah reformasi yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia dalam pemajuan HAM dan demokrasi.
Dari sektor pertanian, pemerintah Brasil sebagai salah satu negara yang mengembangkan sektor pertanian dengan baik disamping sektor industri lainnya. Saat ini telah terdapat Nota Kesepahaman (MoU) kerjasama di bidang Pertanian yang ditandatangani oleh Menteri Pertanian kedua negara di Brasilia tanggal 18 November 2008 pada saat kunjungan Presiden RI ke Brasil. Dari sektor investasi, pendirian pabrik rokok PT Jarum yang selesai dibangun pada bulan April 2002 itu merupakan salah satu langkah positif dalam memperkenalkan produk Indonesia serta menambah devisa negara. Sementara investasi Indonesia lainnya di Brasil adalah di bidang kehutanan (Pulp) dan poliester (PT Pulp). Pada sektor kehutanan, pada tanggal 10-13 Januari 2007 Menteri Kehutanan, Malem Sambat Kaban melakukan kunjungan kerja ke Brasil. Pada bidang sosial dan budaya bidang-bidang kerjasama yang tercakup dalam perjanjian antara lain meliputi misi pertukaran pengajar, peneliti dan siswa; proyek penelitian bersama untuk mengembangkan sumber daya manusia di universitas; pertukaran dokumen dan publikasi dari hasil penelitian bersama; bantuan teknis bagi pengembangan dan pelatihan pengajar; dan sebagainya.

DAFTAR PUSTAKA

REFERENSI INTERNET :
www.kapanlagi.com

sumber :
http://pengantardiplomasi.blogspot.com/2010/06/perkembangan-diplomatik-indonesia.html

Senin, 06 Mei 2013

kasus hubungan antara anak & ibu yang menjelaskan bahwa anak tersebut sedang berselisih dengan ibunya selama bertahun-tahun karena ibu tersebut yang menyebabkan hubungan anaknya hancur dengan teman dekatnya.

Komentar terhadap kasus tersebut :
Menurut saya,sebaiknya sang anaka menuruti apa kata ibundanya... karena ibu tidak akan memberikan yg terburuk untuk anaknya, malah sebaliknya... sang ibu biasanya selalu ingin yang terbaik untuk anaknya.
Sebagai anak yang baik seharusnya bisa mematuhi apa yang diperintahkan ibundanya...

Solusi Analisis terhadap kasus tersbut :
  • sebaiknya sang bunda merapatkan kembali hubungan nya dengan sang anak dengan mendekatkan sang anak.karena dengan pendekatan-pendekatan yang baik maka akan terjadi suasana yang lebih baik.
  • sang anak semestinya membukakan pintu maaf ke pada sang bunda,karna bagaimanapun sang bunda adalah orang yg sangat berharga di dunia ini.
  • dan sebagai bunda yang baik, alagkah baiknya memberikan saran dan dukungan serta komentar juga pengarahan yang baik terhadap anak, agar tidak ada yang namanya selisih paham hinga bertahun-tahun lamanya.