Minggu, 28 Oktober 2012

a.Masalah-masalah sosial dan Ahli Ilmu Sosial

a.Masalah-masalah sosial dan Ahli Ilmu Sosial

Masalah-masalah sosial telah menghantui manusia sejak adanya peradaban manusia, karena dianggap sebagai menggangu kesejahteraan hidup mereka. Sehinga merangsang para warga masyarakat untuk mengidentifikasikan, menganalisa, memahami dan memikirkan cara-cara untuk mengatasinya. Dimasa lampau, pada waktu belum ada ahli ilmu-ilmu sosial, para warga masyarakat yang biasanya peka terhadap adanya masalah-masalah sosial adalah para ahli filsafat, pemuka agama,ahli politik dan kenegaraan.

Di samping hal di atas, berbagai disiplin ilmu pengetahuan yang tergolong dalam ilmu-ilmu sosial, seperti : antropologi,sosiologi, politik, psikologi sosial, komunikasi, menjadikan masalah-masalah sosial sebagai ruang lingkup studi mereka masing-masaing. Walaupun demikian, pusat studi-studi dari disiplin -disiplin ilmu-ilmu sosial tersebut bukanlah pada masalah-masalahsosial itu sendiri, tetapi pada usaha untu memehami hakikat manusia menurut perspektif masing-masing. Sedangkan masalah-masalah sosial dilihat sebagai hasil atau akibat dari adanya proses perubahan sosial dan perubahan kebudayaan. Perubahan sosial dan perubahan kebudayaan adalah proses-proses yang secara tetap dan terus-menerus dialami oleh setiap masyarakat manusia, cepat atau lambat, berlagsung dengan tenang ataupun berlangsung dengan kekacauan.

Sejumlah ahli ilmu-ilmu sosial seperti Merton dan Nisbet (1961), Denzin(1973), Gerson(1969) dan Brodley(1976), merasakan bahwa dengan menggunakan pendekatan masalah-masalah sosial sebagai kerangkanya maka hakikat masyarakat dan kebudayaan manusia akan lebih dapat dipahami. Begitu juga, menurut mereka, berbagai pemikiran yang secara masuk akal dapat dipertanggungjawabkan yang berkenaan dengan usaha-usaha untuk memperbaiki masalah-masalah sosial tersebut akan lebih dapat dikembangkan.


Sumber : Buku Ilmu Sosial Dasar
Penulis : Drs. Abu Ahmadi 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar